Beranda | Artikel
Bolehkah Menjamak Shalat Ketika Cuaca Sangat Dingin? – Syaikh Saad al-Khatslan #NasehatUlama
Rabu, 20 Maret 2024

Apakah boleh menjamak salat ketika ada kabut tebal, baik itu di desa-desa ataupun di jalan-jalan?

Adapun jika dia sedang safar; karena dia bilang “di jalan-jalan”, jika dia sedang safar, maka pada dasarnya dia boleh menjamak salat, meskipun tanpa ada kabut. Jika jarak safarnya 80 KM atau lebih, dia boleh menjamak dan mengqasar salat.

Namun, jika dia tidak sedang safar, maka adanya kabut bukanlah alasan untuk menjamak salat. Tidak boleh menjamak salat karena adanya kabut, badai debu, atau suhu dingin sekali. Ini semua adalah perkara yang mungkin diatasi.

Pada dasarnya, salat harus didirikan pada waktunya. Inilah hukum asalnya. Kecuali jika ada kesulitan yang tidak biasa, sehingga dibolehkan menjamak salat karena ada kesulitan itu.

Adapun adanya kesulitan yang biasa, maka itu tidak menjadi pemboleh jamak salat.

Oleh sebab itu, sebenarnya suhu sangat dingin juga ada pada zaman Nabi ‘alaihis shalatu wassalam. Dulu suhu sangat dingin juga menimpa kota Madinah, melebihi dingin yang menimpa kita, dan banyak sahabat yang hanya memiliki satu pakaian. Satu pakaian saja, pakaian bawahan atau atasan saja. Yakni mereka hanya punya pakaian bawah, lalu ada yang punya pakaian atasan dan ada yang tidak.

Jabir berkata, “Siapa dari kami yang punya dua pakaian di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam?!” Siapa dari kami yang punya dua pakaian?! Hanya sedikit yang punya.

Meski begitu, tidak ada riwayat dari Nabi ‘alaihis shalatu wassalam, bahwa beliau menjamak salat karena suhu dingin, walau hanya satu kali.

Dapat diperhatikan sikap menggampangkan dari sebagian orang dalam menjamak, ini tidak boleh!

Terlebih lagi jika dia adalah imam masjid; dia orang yang diberi amanah. Syarat masuknya waktu salat adalah syarat paling penting. Ini hal yang sudah jelas.

Tidak boleh menjamak kecuali dengan sebab yang jelas, sejelas matahari; yang menjadikannya boleh menjamak.

Adapun sikap menggampangkan yang kita lihat dari sebagian imam-imam masjid, itu tidak boleh.

Bahkan saya mendengar kabar bahwa di kota Riyadh ini ada juga salah satu imam masjid yang menjamak salat karena suhu sangat dingin. Ini termasuk sikap menggampangkan. Orang ini harus diberi nasihat. Jika tidak menerima nasihat, harus dilaporkan ke kementerian, karena orang itu tidak berkompeten untuk mengimami banyak orang di masjid.

Dalam urusan yang menyangkut banyak orang, seseorang tidak boleh bersandar pada ijtihad pribadi. Urusan banyak orang harus bersandar pada fatwa para ulama besar di negeri itu. Adapun urusan pribadi, maka itu terserah dia. Namun, urusan yang menyangkut banyak orang tidak boleh diterapkan ijtihad pribadi padanya. Karena sering kali dia salah dalam ijtihadnya dan menyebabkan kekacauan di masyarakat.

Kesimpulannya, tidak boleh menjamak salat, kecuali ada kesulitan yang jelas dan tidak biasa.

====

هَلْ يَجُوزُ جَمْعُ الصَّلَاةِ فِي حَالِ الضَّبَابِ الشَّدِيدِ فِي الْقُرَى وَالطُّرُقَاتِ؟

أَمَّا لَوْ كَانَ مُسَافِرًا لِأَنَّهُ قَالَ فِي الطُّرُقَاتِ لَوْ كَانَ مُسَافِرًا فَهُوَ أَصْلًا يَجُوزُ لَهُ الْجَمْعُ وَلَوْ مِنْ غَيْرِ ضِبَابٍ إِذَا كَانَتْ مَسَافَةُ السَّفَرِ ثَمَانِيْنَ كِيْلُو فَأَكْثَرَ لَهُ الْجَمْعُ وَالْقَصْرُ

أَمَّا إِذَا لَمْ يَكُنْ مُسَافِرًا فَالضَّبَابُ لَيْسَ عُذْرًا لَا يَجُوزُ الْجَمْعُ لِأَجْلِ الضَّبَابِ وَلَا لِأَجْلِ الْغُبَارِ وَلَا لِأَجْلِ شِدَّةِ الْبَرْدِ هَذِهِ كُلُّهَا أُمُورٌ يُمْكِنُ التَّغَلُّبُ عَلَيْهَا

وَالْأَصْلُ أَنَّ الصَّلَاةَ تُصَلَّى فِي وَقْتِهَا هَذَا هُوَ الْأَصْلُ إِلَّا إِذَا وُجِدَ حَرَجٌ غَيْرُ مُعْتَادٍ فَيَجُوزُ الْجَمْعُ لِأَجْلِ ذَلِكَ الْحَرَجِ

أَمَّا وُجُودُ الْحَرَجِ الْمُعْتَادِ هَذَا لَا يُبِيحُ الْجَمْعَ

وَلِهَذَا شِدَّةُ الْبَرْدِ كَانَ فِي عَهْدِ النَّبِيِّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ كَانَ يَأْتِيهِ الْمَدِينَةَ بَرْدٌ شَدِيدٌ أَشَدُّ مِنَ الَّذِي يَأْتِينَا وَكَثِيرٌ مِنَ الصَّحَابَةِ لَيْسَ لَهُ إِلَّا ثَوْبٌ وَاحِدٌ ثَوْبٌ وَاحِدٌ فَقَطْ إِزَارٌ أَوْ رِدَاءٌ يَعْنِي إِزَارٌ وَأَحْيَانًا مَعَهُ رِدَاءٌ وَأَحْيَانًا لاَ يَكُونُ مَعَهُ رِدَاءٌ

قَالَ جَابِرٌ أَيُّنَا كَانَ لَهُ ثَوْبَانِ عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ؟ أَيُّنَا كَانَ لَهُ ثَوْبَانِ؟ قَلِيلٌ الَّذِي كَانَ لَهُ ثَوْبَانِ

وَمَعَ ذَلِكَ لَمْ يُنْقَلْ عَنِ النَّبِيِّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ أَنَّهُ جَمَعَ لِأَجْلِ شِدَّةِ الْبَرْدِ وَلَوْ لِمَرَّةٍ وَاحِدَةٍ

فَيُلَاحَظُ التَّسَاهُلُ عَلَى بَعْضِ النَّاسِ فِي الْجَمْعِ هَذَا لَا يَجُوزُ

خَاصَّةً إِذَا كَانَ إِمَامُ مَسْجِدٍ هُوَ مُؤْتَمَنٌ وَشَرْطُ الْوَقْتِ آكَدُ شُرُوطِ الصَّلَاةِ هَذَا مِنَ الْأُمُورِ الْمُحْكَمَةِ

لَا يَجُوزُ لَهُ أَنْ يَجْمَعَ إِلَّا بِسَبَبٍ وَاضِحٍ كَالشَّمْسِ يُبِيحُ لَهُ الْجَمْعَ

أَمَّا التَّسَاهُلُ الَّذِي نَلْحَظُهُ مِنْ بَعْضِ أَئِمَّةِ الْمَسَاجِدِ هَذَا لَا يَجُوزُ

حَتَّى لَوْ بَلَغَنِي هُنَا فِي مَدِينَةِ الرِّيَاضِ أَنَّ أَحَدَ أَئِمَّةِ الْمَسَاجِدِ جَمَعَ لِأَجْلِ شِدَّةِ الْبَرْدِ هَذَا مِنَ التَّسَاهُلِ وَهَذَا يَنْبَغِي أَنْ يُنَاصَحَ فَإِنْ لَمْ يَسْتَجِبْ تُبَلَّغُ عَنْهُ الْوَزَارَةُ لِأَنَّ هَذَا لَيْسَ مُؤَهَّلًا لِأَنْ يَؤُمَّ النَّاسَ فِي الْمَسْجِدِ

وَالْأُمُورُ الْعَامَّةُ لَا يَعْتَمِدُ الْإِنْسَانُ فِيهَا عَلَى اجْتِهَادَاتِهِ الشَّخْصِيَّةِ أُمُورُ الْعَامَّةُ يُعْتَمَدُ فِيهَا عَلَى فَتْوَى كِبَارِ عُلَمَاءِ الْبَلَدِ أَمَّا الْأُمُورُ الشَّخْصِيَّةُ هَذَا هُوَ وَشَأْنُهُ لَكِنَّ الْأَمْرَ يَتَعَلَّقُ بِالنَّاسِ لَا يُطَبِّقُ اجْتِهَادَاتِهِ الشَّخْصِيَّةَ لِأَنَّهُ قَدْ يُخْطِئُ فِي هَذِهِ الاجْتِهَادَاتِ وَفِي هَذَا يُسَبِّبُ الْإِرْبَاكَ لِلنَّاسِ

فَإِذًا لَا يَكُونُ الْجَمْعُ إِلَّا عِنْدَ وُجُودِ الْحَرَجِ الظَّاهِرِ الْحَرَجِ غَيْرِ الْمُعْتَادِ


Artikel asli: https://nasehat.net/bolehkah-menjamak-shalat-ketika-cuaca-sangat-dingin-syaikh-saad-al-khatslan-nasehatulama/